Berita Industri
Rumah / Berita / Berita Industri / Kateter urin: Perangkat medis vital untuk manajemen urin

Kateter urin: Perangkat medis vital untuk manajemen urin

Dec 15,2024

Kateter kemih , atau umumnya dikenal sebagai kateter, adalah alat medis yang memainkan peran penting dalam manajemen urin. Ini dirancang untuk dimasukkan ke dalam uretra dan kandung kemih untuk menguras urin atau untuk memberikan obat, Irori, atau agen kontras ke dalam kandung kemih. Artikel ini bertujuan untuk mempelajari seluk -beluk kateter urin, tipe mereka, penggunaan, dan pentingnya perawatan dan manajemen yang tepat.

Kateter kemih datang dalam berbagai jenis dan ukuran, disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan medis yang berbeda. Jenis yang paling umum termasuk kateter intermiten, kateter yang tinggal di dalam, dan kateter suprapubik. Kateter yang terputus-putus biasanya digunakan oleh pasien yang dapat memiliki self-atretersize untuk mengosongkan kandung kemih mereka secara berkala. Kateter yang tinggal di sisi lain, tetap berada di kandung kemih untuk waktu yang lama, sering terhubung ke kantong drainase untuk terus -menerus mengumpulkan urin. Kateter suprapubik dimasukkan langsung ke kandung kemih melalui dinding perut, melewati uretra.

Kateter tertentu, seperti kateter Foley, menampilkan balon di ujung yang mengembang sekali di dalam kandung kemih, mengamankan kateter di tempatnya dan mencegahnya dari perpindahan yang tidak disengaja. Ukuran kateter biasanya diukur dalam unit Prancis (FR) atau Chartreuse (CH), di mana 1 FR atau 1 CH sama dengan 0,33 milimeter.

Kateter urin sangat diperlukan dalam berbagai skenario medis. Mereka biasanya digunakan pada pasien yang tidak dapat buang air kecil karena obstruksi urin, cedera sumsum tulang belakang, atau prosedur bedah yang berdampak pada sistem kemih. Kateter juga memainkan peran penting dalam memantau output urin, yang sangat penting untuk menilai fungsi ginjal dan keseimbangan cairan pada pasien yang sakit kritis.

Kateter urin memfasilitasi pemberian agen kontras selama studi pencitraan seperti sistografi, yang membantu mendiagnosis kelainan pada kandung kemih dan uretra. Selain itu, kateter digunakan dalam perawatan pasca operasi untuk memastikan drainase urin yang tepat dan untuk mencegah retensi urin, yang dapat menyebabkan infeksi dan komplikasi lainnya.

Penyisipan dan pengelolaan kateter urin membutuhkan kepatuhan yang ketat terhadap teknik aseptik untuk meminimalkan risiko infeksi. Infeksi saluran kemih yang terkait dengan kateter (CAUTIS) adalah salah satu infeksi yang didapat di rumah sakit yang paling umum dan dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang signifikan.

Sebelum memasukkan kateter, penyedia layanan kesehatan harus memastikan tangan mereka dibersihkan dan bersarung secara menyeluruh. Area genital pasien harus dibersihkan dengan larutan antiseptik yang tepat untuk mengurangi beban bakteri. Kateter harus dimasukkan menggunakan teknik steril, dan kantong drainase harus diposisikan di bawah tingkat kandung kemih untuk mencegah aliran balik dan kontaminasi.

Setelah kateter ada, pemantauan rutin sangat penting. Penyedia layanan kesehatan harus memeriksa kateter untuk tanda -tanda obstruksi, perpindahan, atau kebocoran. Kantong drainase harus sering dikosongkan dan tetap bersih dan kering untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Selain itu, pasien dan pengasuh mereka harus dididik tentang perawatan kateter yang tepat, termasuk kebersihan tangan, pembersihan kateter dan kantong drainase, dan pemantauan rutin untuk tanda -tanda infeksi.